PROFIL KELOMPOK TANI
TUNAS BARU
JORONG KOTO GADANG NAGARI KOTO TINGGI
KECAMATAN BASOKABUPATEN AGAM
2010
TANGAL BERDIRI
KAMIS, 27 NOPEMBER 1997
BERITA ACARA PENDIRIAN
SENN, 24 DESEMBER 1997
STATUS KELOMPOK
MADYA
KEPENGURUSAN
KETUA
EDI JUNAIDI
SEKRETARIS
RWANDRA
BENDAHARA
SOEKATNO
Sistim pertanian organik merupakan suatu
sistim berusaha tani dengan dengan cara mengembalikan semua jenis bahan
organik ke dalam tanah baik dalam bentuk residu dan limbah pertanian
maupun ternak yang bertujuan untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah
sebagai nutrisi bagi tanaman. Bahan organik yang dibutuhkan dalam
pertanian organik adalah sisa tanaman, kompos, dan pupuk kandang. Pada
pertanian organik ada keterpaduan antara pertanian dan peternakan.
Kotoran ternak yang dihasilkan dari
sebuah peternakan merupakan bahan dasar untuk pupuk kandang dan juga
dapat diolah menjadi kompos.
Dalam usaha pemenuhan kebutuhan pupuk
kandang dan kompos bagi petani peran ternak sangatlah besar., untuk itu
petani disamping berusaha tani merekapun memelihara ternak. Selama ini
pengelolaan hewan ternak masih secara tradisional sehingga perlu
pembinaan secara terus menerus dalam memadukan usaha tani dengan
peternakan.
a. Aspek Sosial
Pelaksanaan pertanian organik merupakan
upaya pemanfaatan sisa tanaman dan kotoran ternak untuk memenuhi
kebutuhan hara bagi tanaman. Keterpaduan antara pertanian dan peternakan
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya
b. Aspek Ekonomi
Pelaksanaan pertanian organik diharapkan
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Jorong Koto Gadang dengan
cara memadukan usaha tani dengan beternak.
c. Aspek Pendidikan
Adanya pertanian organik diharapkan
dapat memberi motivasi kepada masyarakat Jorong Koto Gadang dan
sekitarnya untuk berusaha tani secara terpadu. Adapun manfaat pertanian
organik adalah:
1. Meningkatkan pendapatan petani, karena adanya pengurangan modal dari pembelian pupuk dan pestisida kimia.
2. Meningkatkan kesehatan, karena
pertanian organik tidak membolehkan pemakaian bahan kimia berbahaya dari
pupuk dan pestisida dari pabrik
3. Pengelolaan pertanian organik lebih baik dari pertanian konvensional.
4. Meningkatkan kegiatan perekonomian sehingga turut mengurangi kemiskinan, penggangguran, ketertinggalan dan kesenjangan sosial
TUJUAN
- Pengembangan pertanian organik yang terpadu sehingga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani.
- Pengembangan Peternakan kambing yang lebih baik.
- Mengurangi dan menghentikan pemakaian bahan kimia dalam usaha tani
- Memadukan pola bertani dan beternak
SASARAN
Terciptanya masayarakat petani organik dan peternak sehingga tercapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
ADMINISTRASI KELOMPOK
a. BUKU KEGIATAN USAHA
b. BUKU NOTULEN RAPAT
c. BUKU KAS
d. BUKU AGENDA
e. ANGGARAN DASAR/ART
f. RENCANA KEGIATAN
g. BUKU TAMU
h. BUKU DAFTAR ANGGOTA
PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK
a. Berusaha melengkapi administrasi kelompok
b. Pembenahan data-data kelompok di pondok pertemuan
c. Berusaha memahami pertanian organik dengan memperbanyak ilmu tentang pertanian organik
d. Demplot pertanian organik
PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH
a. Peningkatan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pertanian organik
b. Peningkatan produksi hasil pertanian organik
c. Peningkatan kepemilikan ternak kambing
d. Peningkatan pemanfaatan limbah pertanian dan limbah ternak dengan cara dikomposkan
e. Terbentuknya kelompok tani yang mandiri dan menjadi Badan Usaha yang mempunyai kekuatan hukum
f. Peningkatan pendapatan anggota
PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG
a. Pengembangan usaha ternak kambing
b. Pendirian koperasi petani
c. Rehab pondok pertemuan
d. Memasyarakatkan pertanian organik ke masyarakat luas
KEGIATAN DAN USAHA PENGEMBANGANNYA
Kegiatan :
- Pertemuan pengurus dengan anggota : Setiap Hari Senin Minggu ke 1 Setiap Bulan
- Musyawarah pengurus : Setiap Hari Minggu Minggu ke 1 Setiap Bulan
- Musyawarah tahunan : Setiap Bulan Desember
Usaha
- Pertanian organik
- Kambing Potong pembibitan
- Kambing potong penggemukan
- Pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing dan sisa pertanian
- Penggadaan sarana produksi
Pengembangan Usaha
- Pengembangan pertanian organik
- Pengembangan usaha kambing potong dilakukan swadaya oleh kelompok tani
- Pengembangan usaha dengan pembinaan teknis dari Dinas Pertanian dan Peternakan
- Peningkatan lahan pertanian organik dan kepemilikan ternak
- Pengembangan usaha dengan bantuan kredit dari dan APBN, APBD, dan dari pihak Bank
- Melakukan kemitraan untuk pengembangan
usaha pertanian dan peternakan dengan pola pengembangan yang diterapkan
disesuaikan dengan karakteristik daerah, dengan prinsip keterbukaan,
saling membutuhkan, dan saling menguntungkan.
PRODUKSI
Pada awalnya sistim pertanian yang
diterapkan adalah pertanian konvemsional. Pada tahun 2007 luas lahan
pertanian organik seluas 1 Ha, dan diharapkan luas pertanian organik ini
bisa menjadi ±5 Ha di tahun 2010. Jumlah kambing di awal tahun 2010 22
ekor dan diharapkan ini dapat berkembang dengan baik
0 comentar:
Posting Komentar